Efektivitas Social Media Campaign: Persentase dan Data Statistik
Rekomendasi untuk melakukan social media campaign berbayar semakin tinggi. Iming-iming kesuksesan pun disebarluaskan melalui beragam media online. Alhasil, para pelaku bisnis pun berekspektasi tinggi terhadap channel digital advertising...
Rekomendasi untuk melakukan social media campaign berbayar semakin tinggi. Iming-iming kesuksesan pun disebarluaskan melalui beragam media online. Alhasil, para pelaku bisnis pun berekspektasi tinggi terhadap channel digital advertising satu ini.
Apakah benar social media campaign sangat efektif? Jawabannya, tergantung jenis dan segmentasi bisnis Anda. Kalau dilihat dari kaca mata global, memang bisa dibilang sangat efektif. Apabila dikerucutkan, hasilnya berbeda.
Pada bisnis B2C, promoted social posts dan ads sangat efektif
Anda bisa tersenyum lebar sekarang. Data menunjukkan bahwa promoted social posts dan ads memiliki efektivitas tinggi sebagai bagian dari digital campaign. Tidak main-main, pada tahun 2015 Content Marketing Institute(with MarketingProfs) melakukan survei terhadap 3.714 marketer di dunia soal content dan kesuksesan digital marketing secara umum.
Hasilnya, 263 teridentifikasi sebagai B2C marketers dan pemilik bisnis yang minim pengetahuan soal efektivitas digital campaign. Padahal, bisnis mereka sangat bisa berkembang dengan signifikan memakai digital advertising.
Selaras akan hal tersebut, situs Emarketer.com memperoleh hasil signifikan soal promoted posts di media sosial. Dimana 76% pelaku bisnis B2C menggunakan Facebook post dan promoted tweets dan pins sebagai bagian dari digital campaign-nya. Bahkan, 61% di antaranya menyatakan bahwa promoted post sangat efektif dijadikan sebagai bagian dari digital advertising.
Promoted post menjadi “sumber efektivitas” digital campaign (socialmediaexaminer.com)
Begitu juga bisnis B2B, Promoted Social Posts dan Ads jadi primadona
Sama halnya dengan bisnis bertipe B2C, B2B pun merasakan imbas dari performa positif social media paid campaign.
Hasil survei menunjukkan bahwa
93% B2B marketer dan pemilik bisnis menggunakan paid social media
52% di antaranya menggunakan promoted posts dan 51% memakai sponsored ads.
46% dari promoted post user dan 45% dari sponsored ad user memperoleh label efektif.
Sebagai perbandingan, selain media sosial campaign berbayar, mereka pun melakukan hal sama di channel mesin pencari. Mayoritas, B2B marketer pun memakai search engine marketing(PPC atau paid search advertising) sangat efektif. Detailnya:
55% menyatakan bahwa skor efektivitas search engine marketing mencapai skala 4 atau 5(5 berarti sangat efektif).
Di satu sisi, traditional online banner ads sangat mengecewakan dimana skor efektivitasnya hanya sebesar 29%.
Facebook dan Pinterest menjadi media sosial memiliki ROI yang tinggi
Sosial media apa yang memiliki skor ROI paling tinggi?
Nah, saatnya membahas soal ROI sosial media campaign. Pada survei emarketer.com diketahui bahwa secara umum performa ROI Facebook lebih baik dibanding Pinterest. Survei tersebut dilakukan di 29 perusahaan.
Persentase ROI jenis media sosial (socialmediaexaminer.com)
Sponsored Social Post menjadi favorit para digital marketer
Selama beberapa tahun terakhir, bermunculan Blogger dan Youtuber yang fokus me-review beragam jenis produk. Dan ini mendapat respons positif dari para pengguna kedua platform tersebut. Fenomena reviewer ini pun berimbas ke media sosial dan melahirkan“agen” pemasar baru, yaitu seleb media sosial.
Fenomena seleb media sosial ini menjadi“ladang baru” bagi pemasaran untuk lebih mendekatkan diri kepada audience. Para brand bisnis terkenal rela mengeluarkan bujet tinggi untuk hire para influencer media sosial. Dan itu terbukti dari data ini:
Persentase campaign melalui influencer media sosial dan channel digital lainnya (socialmediaexaminer.com)
Di sisi lain, soal efektivitas tidak perlu diragukan lagi. Para influencer(yang termasuk golongan micro-influencer) memiliki skor engagement yang tinggi kala mereka membahas produk bisnis tertentu.