Step by Step Membuat Content Marketing Roadmap

Seperti penjelasan di artikel sebelumnya, content marketing roadmap kerangka penting pada proses pembuatan content marketing.

Alasan kenapa perlu menggunakannya, karena…

• 2 juta blogpost terposting setiap hari
• 95 juta foto terunggah di Instagram per hari
• 350 juta foto diunggah di Facebbok setiap hari atau 14.58 juta foto per jam
• 300 jam video terposting di YouTube dalam semenit

Berdasar kondisi seperti demikian, apakah content marketing buatan Anda pasti diterima oleh audience? Jawabannya, persentasenya sangat kecil. 

Oleh sebab itu, diperlukan content marketing roadmap framework untuk memastikan bahwa seluruh content marketing yang dibuat berpeluang besar “dimakan dan menjadi rebutan” audience. Untuk me-recall ingatan soal content marketing roadmap, berikut ini preview step by step penggunaannya:

Dan, langkah pembuatan content marketing roadmap adalah….

BACA JUGA: Berkenalanan dengan Content Marketing Roadmap

Documenting the Strategy & Identifying the Leaders

Dibutuhkan seseorang berkemampuan memimpin dan memberi insight strategi content marketing apa yang ingin dibuat. 

Seorang leader diperlukan karena setiap content marketing harus efektif mengena bagi audience. 

Tidak masalah jikalau Anda bekerja sendirian soal content marketing. Yang diperlukan, sistem pelaporan dan tanggung jawab haruslah jelas supaya di kemudian hari setiap aktivitas pembuatan content marketing ini memiliki progres. 

Seorang leader amat dibutuhkan karena ia diberi porsi besar dalam me-manage siapa-siapa yang akan ikut andil alam proses pembuatan dan pendistribusian content marketing. Sehingga, seorang leader minimal memiliki kemampuan untuk memotivasi tim, menentukan roles/regulation serta goal project, serta meredam setiap konflik yang kemungkinan muncul.

Content Mapping

Content mapping terdiri dari:

• awareness stage,
• consideration stage, 
• decision stage, dan 
• loyalty stage

Proses penciptaan konten mempertimbangkan spesifikasi konten seperti apa yang ingin dibuat. Oleh sebab itu, content mapping harus sudah ada sebelum mulai memproduksi puluhan konten dalam sehari. 

Selain itu, proses mapping diperlukan untuk:

Pertama, mengetahui tipe konten yang akan diproduksi. Kedua, identifikasi dan pembagian tugas atau tanggung jawab pembuatan beragam jenis konten, mulai dari blog post, premium asset, hingga visual content. 

Seluruh proses mapping ini ditujukan bukan hanya demi content marketing yang optimal, melainkan untuk mempermudah proses pengamatan dan analisis setiap proses dalam pembuatannya. Sehingga, di kemudian hai bisa ditemukan apa yang perlu ditambahkan atau dikurangi. 

Content Distribution

Pasca dibuat, konten pun perlu disebar kepada target audience yang sebelumnya sudah ditentukan. 

Proses distribusi ini bukan sekedar mempostingnya ke channel media online (blog atau media sosial). Lebih dari itu, setiap konten wajib disebarluaskan secara masif ke berbagai lokasi target audience. 

Sering kali, seorang content marketing hanya mengandalkan search engine untuk mendistribusikan konten. Hal itu tidak salah, tapi belum optimal. Masih ada media sosial, email, serta social media ads yang belum tersentuh. 

Proses pendistribusian memperhatikan efektivitas kinerja, dimana cara kreatif lebih ditekankan supaya satu konten utama tersebar ke berbagai channel audience. Proses ini perlu waktu yang tidak sebentar. Oleh sebab itu, konsistensi menjadi hal yang krusial dan wajib ada di benak content marketer. 

Pengukuran Efektivitas

Terakhir adalah pengukuran. 

Tidak cuma dalam content marketing, hampir segala hal yang berkaitan di dalam dunia bisnis memerlukan adanya pengukuran atau analisis. Yang pasti, proses analisis yang cermat akan mendorong setiap pelaku mengetahui:

• apa yang sudah dilakukan?
• bagaimana hasilnya?
• apa yang perlu diperbaiki?
• apa yang patut dipertahankan?

Adanya analisis diharapkan setiap proses produsi content marketing hari ini akan jadi lebih baik di masa depan.