
Soal ini, saya sudah menjelaskan sedikit di artikel sebelumnya (Melatih Kemampuan Membuat Visual Content Strategy). Ya, brand voice merupakan bagian terpenting dalam digital marketing.
Mengubah bisnis offline menjadi online, memang cukup menjanjikan. Sudah banyak bukti, Anda pun tidak ragu akan hal tersebut. Namun, supaya online bisnis mencapai titik kesuksesan ternyata tidak mudah.
Salah satu faktor penentunya yaitu brand voice.
Berbagai bisnis, entah itu elektronik, fesyen, finansial hingga bisnis properti, butuh namanya brand voice. Istilah satu ini akan menjadi soul bisnis Anda dan berpengaruh terhadap keseluruhan elemen di online bisnis.

Alasan kenapa brand Apple, Google, McDonald, dan IKEA terdengar hingga Indonesia yaitu brand voice. Begitu sebaliknya, kebanyakan bisnis online tumbang karena mereka tak berhasil merawat brand voice dengan baik.
So, rawat brand voice bisnis Anda mulai sekarang dengan…
Brand DNA
Pondasi dari brand voice yaitu brand DNA. Cara menemukannya melalui briefing bersama tim atau founder dari bisnis Anda.
Di dalam pertemuan tersebut, seluruh pihak tersebut menentukan 6 pilar dari brand DNA berikut ini:

Pengaruh dari brand DNA ini amat luas, lebih luas dari yang Anda bayangkan. Sampai-sampai, soal produk baru dari bisnis Anda akan terpengaruh oleh brand DNA.
Artinya, jangan pernah sembarangan dalam menentukan brand DNA. Cermati dan sesuaikan dengan value dari bisnis Anda. Keteledoran di tahap ini akan mempersulit bisnis untuk berkembang. Alasannya? Cermati skema berikut ini.

Deskripsikan Brand Boice
Selesai menempatkan beberapa kata singkat pada brand DNA, kali ini Anda dituntut untuk mendeskripsikannya secara singkat dan jelas.
Pendeskripsian ini akan dijadikan sebagai implementasi awal dari brand bisnis, sebelum Anda aplikasikan ke dalam managemen perusahaan, produk, bahkan strategi marketing.
Umumnya, deskripsi brand voice diekspresikan melalui 3 kata sifat awal, misalnya:
- Passionate
- Quirky
- Authentic
Selanjutnya, kata tersebut Anda terjemahkan kembali dalam bentuk sekumpulan kata terkait menjadi:
- Passionate – expressive, enthusiastic, heartfelt, action-oriented
- Quirky – irreverent, unexpected, contrarian
- Authentic – genuine, trustworthy, engaging, direct
Proses deskripsi brand voice sama sulitnya dengan bagian sebelumnya tadi. Namun, di sini Anda lebih menekankan pada “Karakter produk seperti apa yang ingin Anda tampilkan di hadapan customer?”
Brand Voice Chart
Kali ini, seluruh kata-kata indah yang sudah dibuat tadi akan dieksplor lebih jauh lagi sehingga mampu serangkaian kalimat yangj jelas sebagai pedoman awal arah bisnis.
Tujuan bagian ini untuk menyelaraskan seluruh elemen di dalam bisnis Anda (termasuk strategi marketing, product design, hingga management role). Oleh sebab itu, awali tahap ketiga ini dengan membuat tabel seperti berikut ini.

Langkah berikutnya, tirukan pembagian kolom hingga teks konten (hanya di bagian dengan background ungu). Pastikan Anda:
Mendeskripsikan brandcharacteristic Anda secara gamblang dan jelas di bagian description.
Kolom Do dan Don’t menitikberatkan pada action plan sehingga selaraskan dengan sumber daya resource yang ada dan/atau berpotensi ada.
BACA JUGA: Panduan Visual Strategy Demi Meningkatkan Keuntungan Online Bisnis
Action
Tahap ini adalah step paling mudah. Anda tidak perlu banyak berpikir, tetapi “take action!”. Setelah brandvoice selesai dibuat, aktivitas apa yang dilakukan selanjutnya?
- Mulailah dengan mendistribusikan brandvoice ini ke tim produksi, pemsaran, hingga house management.
- Lakukan pembenahan product design, bila diperlukan.
- Rancang kembali strategi marketingonline.
Seluruh aktivitas bisnis Anda wajib menyesuaikan dengan brand DNA dan menjadikan brandvoice sebagai “rasa” di produk Anda.
Image: Pexels.